Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

BERBUDAYA SEBAGAI KEMAJUAN DAN CIRI KHAS BANGSA

Gambar
Penulis Artikel (Crew Teater Metafisis) Salam budaya.... Inilah suara anak muda yang geli akan krisis budaya yang di derita Indonesia. Mereka tiada henti berkarya demi tersampainya makna karya mereka, proses berkarya pun mereka tak hanya pikir dua kali melainkan berpikir berulang-ulang kali sampai lupa dirinya sendiri. Waktu demi waktu terbuang bukan untuk sia-sia tapi karena sebuah karya, secara perlahan mereka memberontak budaya asing untuk angkat kaki dari tanah bumi pertiwi ini. Sesungguhnya tanah bumi pertiwi ini tanah yang suci dari budaya-budaya yang tak punya sadar diri. Di jaman modern ini banyak sekali penjajahan-penjajahan bangsa lewat budaya. Di indonesia sendiri sudah menjadi korban nasib penjajahan budaya itu, sehingga budaya-budaya asli daerah tergusur oleh budaya penjajah yang lebih fresh dan dengan gampang diterima oleh kaum-kaum muda. Padahal kaum muda seutuhnya harus bisa menjaga tegaknya budaya indonesia, entah para pewaris yang salah atau generasi yang ti

Mengenang Kartini = Memuliakan Wanita

Gambar
“ kita bisa menjadi manusia sepenuhnya, tanpa berbenti menjadi wanita sepenuhnya…. (RA. KARTINI)… ” kalimat yang menjadi goresan terakhir pada lembar besar lukisan RA. Kartini berbingkai bambu. Latihan menjelang Perform Hari Kartini Senin, 22 April 2012. Mengenang dan menghargai jasa Kartini sebagai sosok terpenting dalam sejarah emansipasi wanita Indonesia, Teater Metafisis terinspirasi untuk mengkonsep acara sebagai apresiasi hari besar perjuangan ini. Acara ini berlangsung di Ringin Centre halaman kampus Fak. Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang. Dengan konsep sederhana, team Performent mencoba memberikan sajian seni kepada penonton dengan tema “ We Love WOMEN ” yang mengangkat pemuliaan pada perempuan sebagai dasar acara. Lantunan puisi tentang perempuan dan Kartini muda dibacakan apik oleh Baihaqi al Lail diatas batu kolam bersama dentingan guitar dan instrument mengiringi proses pelukisan wajah RA. Kartini diatas lembar Kanvas berukuran 1.5 x 2 m2 yang di goreskan sedu

Teater Akar "Mayat-Mayat Cinta" Mampir di IAIN Walisongo

Gambar
"Menurutlah Drupadi, karena kau sudah menjadi milik kami! Kau adalah pelayan kami sekarang. Suamimu Yudhistira telah mempertaruhkan dirimu di arena perjudian. Dan dia telah kalah...! Dialog diatas adalah penggalan dari dialog naskah Mayat-Mayat Cinta karya Agung Wijaya. Naskah tersebut, kemaren malam (24/04/13) telah di pentaskan oleh Teater Akar FKIP Univ. Panca Sakti Tegal di Auditorium 1 IAIN Walisongo Semarang bekerja sama dengan Teater Metafisis Fak. Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang. Pementasan ini disutradari oleh Aoenk Modjo dengan actor 13 orang dan dibantu sekitar 20 tim produksi. Acara ini dimulai pukul 19:30 wib. Dibuka dengan opening art “KINI” oleh Teater Metafisis. Sekitar 200 penonton hadir di acara tersebut. Tidak hanya dari kalangan Teater Semarang (Fotkas), malam itu Hadir pula actor senior mbah Thohir dari Surabaya. Bedurasi sekitar 60 menit, pementasan ini usai pukul 21:15 wib dan dilanjut dengan diskusi pementsan. Pementsan kali ini merupakan rangkai

Rindu

Gambar
Terlintas sesekali dalam benak ku, ketika aku termenung sendiri. Rasa itu kembali datang, rasa rindu pada tempat dimana aku dibesarkan. Aku ingin pulang, setelah bertahun tahun aku tinggalkan kampung halaman ku. Namun, aku berfikir adakah jalan untuk ku kembali, dan apakah setelah aku kembali aku akan dimaafkan? Bertahun tahun pikiran tuk kembali selalu mengusikku, akan tetapi baru saat itu, aku benar benar merasa sangat ingin kembali ke kampung di mana aku dilahirkan. Aku pun memutuskan untuk mencoba kembali pulang secepatnya, walau apapun yang terjadi dan apapun resikonya. Aku sangat merindukan keluarga ku, kerabat ku, dan teman teman ku. Aku sangat ingin pulang, walau pun aku tahu saat aku kembali semuanya akan berubah. Aku pun memikirkan ribuan cara bagaimana agar aku bisa pulang, akan tetapi banyak cara yang sudah aku lakukan namun tetap gagal. Akhirnya aku menyerahkan semuanya kepada yang kuasa. Beberapa bulan berlalu, harapan ku tak kunjung hilang, setiap malam aku berdoa dan

Latihan Seni Rupa Warga Teater Metafisis

Gambar
Ditengah kesibukan Teater Metafisi dengan banyaknya agenda yang harus dipersiapkan, minggu lalu menghadiri show di JOgja dalam "Jogja Islamic Book Bazaar", Sabtu (20/4/13) warga Teater Metafisis mencoba begulat dengan seni rupa. Proses latihan bertempat di Sanggar Teater Metafisis Kampus 2 IAIN Walisongo berlangsung dari pagi sampai sore hari. Latihan ini merupakan latihan kali pertama ditahun 2013 ini dalam bidang seni rupa. Ada sekitar 10 warga yang join dilatihan kali ini. Semoga proses seperti ini akan terus berjalan ditubuh Teater Metafisis.[ii]

Musik Akulturatif Teater Metafisis Mentas Di Jogja

Gambar
Pentas musik dalam rangka acara puncak penutupan " Jogja Islamic Book Bazaar " di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama Jogjakarta [10/04] turut dimeriahkan dengan penampilan Teater Metafisis Semarang. Dalam acara tersebut, Teater Metafisis membawakan musik kreatif akulturatif dengan tema "Mengeja Kehidupan". Ada sekitar 10 lagu yang dipentaskan dimalam itu. Untuk berpartisipasi dalam acara, Teater Metafisis telah melakukan persiapan kurang leih 1 bulan. Sebelumnya, naskah pementasan musik ini pernah dipentaskan diacara tasyakuran pernikahan saudara Fatmawati di kota Demak. " Kami membawakan naskah mengeja kehidupan, untuk mengingatkan kita akan dunia, edannya dunia, agar kita tidak ikut-ikutan edan " tutur eko salah satu personil. Selain Teater Metafisis, acara ini juga dimeriahkan oleh Riham nasyid Jogjakarta. [ii]

Foto : Metafisis | Kidung Chanda Wasa Musik Concert

Gambar
Foto : Metafisis | Kidung Chanda Wasa Musik Concert | Gedung Wanita Jogjakarta

Bermusik, aktifitas Teater Metafisis selain keaktoran

Gambar
Menjelang dua hari dalam rangka memenuhi undangan walimatul ursy dari saudara Fatmawati, para crew semakin giat untuk latihan. Crew Teater Metafisis Latihan Rencana, event ini akan dilaksanakan di kediaman mempelai putri pada hari Minggu, 7 April 2013 di Mranggen, Demak. Tema yang diangkat oleh Teater Metafisi adalah mengeja kehidupan, ini sebagai pengingat akan edannya zaman sekarang. Ada belasan lagu yang dipersiapkan untuk memuaskan tamu undangan yang hadir, dari yang berlabel cinta, zaman edan, juga lagu yang berlabel islami. Selain dipentaskan di Demak, hari Rabu (10/4/2013) dengan tema yang sama, akan dipentaskan di Jogja.[ii]

Seni adalah kejujuran

Gambar
Seni adalah kejujuran yang indah tak ada keindahan seni tanpa kejujuran perilaku sang pelaku Pelaku seni adalah peniup trompet moralitas etika dalam wilayah estetik Berkesenian bukanlah bebas nilai Seni bukan juga topeng manipulatif, materiaistik Berkesenian berarti menempa jiwa kita menuju kemuliaan Jiwa seni adalah kemuliaan hakiki