Ia bernafas delapan abad lamanya,
menghirup ratusan ribu hektar hutan
Dari nafasnya, menguap headline kegagalan food estate:
gagal panen, kerusakan hutan, konflik sosial
Ia mengekskresikan angka—
persen demi persen anak keracunan “makanan bergizi”,
persen demi persen pemuda mengantri 19 juta mimpi,
persen demi persen rakyat tercekik di tanah sendiri.
Ia bereproduksi dengan janji,
me- nina bobokan anak negri dengan
Janji yang diulang, diulang, diulang,
hingga rakyat terlelap dalam ketidak berdayaan
Ia beradaptasi, menyamar menjadi rakyat
hanya untuk memahami kelemahan,
lalu menusuk bagian paling rapuh
dari kroco-kroco negeri ini.
Tanganmu gemetar memegang piring kosong,
dan ia menghitung gemetarmu
untuk menentukan strategi kampanye berikutnya.
Entah makhluk apa ia sebenarnya.
Memaling hak dari mereka
yang tak tahu apakah esok masih berpihak.
membebaskan sambil menjerat,
mengikat sambil meninabobokan.
mengajarimu diam sambil mencuri suaramu.
Ciri-cirinya berserakan di mana-mana:
Barangkali matamu sudah melihatnya.
Barangkali tubuhmu sudah disentuh olehnya.
Barangkali kautahu nama makhluk ini.
Tapi Sstttt…… Ya, Baiklah
Komentar
Posting Komentar