Pementasan RT N0L RW N0L


26 Tahun Teater Metafisis Semarang, Mempersembahkan:

“RT NOL RW NOL”
Karya IWAN SIMATUPANG
Sutradara CUNGE’

+ 8 Agustus 2012
+ 19:00 wib s/d Selesai
+ Auditorium I kampus 1 IAIN Walisongo Semarang
+ HTM: Rp. 5.000,-

Informasi pemesanan tiket:
Sanggar Teater Metafisis Semarang
Jln. Prof. Dr. Hamka No. 2 Ngaliyan Semarang barat
Account officer: Oncom [+62856. 414.65.116]
email: teatermetafisis@gmail.com || teater-metafisis.blogspot.com

actor:
kakek KARROB : pincang HAQI : ani ISHLAH : ina YAYAH : bopeng IAN : sumiati NIEV : babah AGUS : tukang becak EKO : gali IJAM + IPUL

tim produksi:
PIMPINAN PRODUKSI fatul : ASS. PRODUKSI agus : ASTRADA yayank : SETTING hakim+utomo : TATA CAHAYA jarwo : KOSTUM ning+azed : ILUSTRASI oncom+sova+farisi+ari : MAKE-UP haniv : DOKUMENTASI fajar : PUBLIKASI pii : RESEPSIONIS dora+ita+cholis : PERLENGKAPAN eko : JURU UANG ishlah : KONSUMSI daim


salam budaya....

trailer rt nol rw nol


Komentar

  1. Sinopsis....

    Di kota besar, hiruk-pikuk kendaraaan yang melintasi jembatan penyebrangan, yang di bawahnya hiduplah beberapa orang. Ada kakek, seorang mantan klasi kapal, menjadi salah satu penghuni yang tinggal di kolong jembatan, Pincang, seorang pemuda yang selalu gagal mencari kerja karna keterbatasan fisik, di temani adik-kakak [ANI & INA] seorang pekerja seks komersial [PSK] yang selalu meratapi nasib akan kondisi yang dialaminya, juga Bopeng, pemuda gagah yang bekerja sebagai Klasi kapal.

    Sebagai penghuni jembatan, hari demi hari masalah selalu datang silir berganti, mulai dari status sebagai warga negara yang di akui, pandangan jelek masyarakat terhadap mereka, terutama soal pekerjaan. Berandai-andai adalah hal yang sangat menyenangkan.

    Disaat hujan lebat, Ani dan Ina yang siap oprasi, kakek dan pincang menghabiskan malamnya dengan bercanda tawa, dengan sesekali berandai-andai makan makanan yang enak “nasi rames, daging rendang, telur, teh hangat”, mucullah bopeng membawa seorang wanita kampung [sumiati] yang di tinggal suaminya di pintu pelabuhan, karena kasihan, Bopeng pun membawa sumiati ke kolong jembatan. Di susul kabar Ani yang di tangkap polisi saat razia oleh satpol PP berlangsung dan Preman yang mengusik kehidupan mereka karna belum membayar uang pangkal.

    Masalah yang pelik yang mereka alami, mengharuskan mereka memilih jalan hidup sebagai glandangan.

    Seterusnya, saksikan di Pementasan Naskah RT NOL RW NOL, produksi Teater Metafisis Semarang.
    Selamat Menyaksikan !!!

    BalasHapus
  2. Saya butuh nonton kalu begini

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater "Koran"

Khalil Gibran