Langsung ke konten utama

Musyawaroh Akbar; Pertanggung Jawaban Teater Metafisis

Foto Eko Puji Raharjo Saat acara performance art
pembukaan sapgaru teater metafisis 2012
Selasa (22/1/2013) kemaren malam, Teater Metafisis telah menyelenggarakan Rapat AKbar Kepengurusan. Acara ini diselenggarakan untuk melaporkan perjalanan Teater Metafisis selama setahun terakhir ini serta pemilihan lurah baru periode 2013 mendatang.

Acara yang buka oleh mantan Lurah Teater Metafisis periode 2011, Arief Hendarto di mulai dari jam 18:30 wib di Ruang KL 2 (Lab. Lama Fak. UShuluddin), di hadiri oleh semua pengurus dan Crew.

Meskipun acara berangsung semalam suntuk hingga jam 06:00 pagi, peserta LPJ mengikuti sampai akhir.

Haqi ketua LPJ mengatakan: " Persiapan LPJ ini seakan terkesan mendadak, namun acara ini sudah kami persiapkan 2 Minggu sebelum hari pelaksanaan, namun persiapan dari pengurus dalam mengumpulkan berkas laporan yang telat"

Acara di tutup dengan pemilihan lurah baru, terjadi ketegangan saat prosesi pemilihan. Sulitnya mencari kriteria pemimpin yang ideal membuat panitia kewalahan.

Namun acarapun selesai dengan terpilihnya saudara Eko Puji Raharjo sebagai Lurah Baru Teater Metafisis periode 2013. Banyak do'a yang terpanjat, semua mengaharap kedepan Teater Metafisis lebih maju.

Tak butuh waktu lama, tanggal 30 Januari 2013, kinerja pemimpin baru sudah dinanti untuk mengisi acara Tasyakuran Wisudawan Fak. Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater "Koran"

karya: agung widodo SINOPSIS sanah seorang istri yang selingkuh dengan orang tua kaya raya yang bernama mbah raken. suaminya sudah tidak mengurusinya lagi. suatu saat ia dan mbah raken yang sedang pijit-pijitan di warungnya sanah tertangkap oleh kamera seorang wartawan yang sedang meliput berita tentang rencana penggusuran oleh satpol pp. dalam rangka acara promosi kota. fotonya dimuat di headline sebuah koran harian kota. akhirnya proses perselingkuhan sanah dan mbah raken terbongkar oleh sebuah foto di koran. PROLOG PEMENTASAN narator membacakan sinopsis dan pemeran dari belakang layar. sementara di panggung, sanah ngalamun sendirian. selang beberapa detik mbah raken datang. berbincang-bincang sebentar lalu mereka akrab dan terlihat mesra sampai akhirnya mereka berdua saling berdekatan dan sanah terlihat dipijit oleh mbah raken. kemudian datang seorang wartawan yang memotret warung sanah. wartawan keluar. di slide menampilkan rekaman mesin percetakan koran yang sedang dalam proses pe...

Profil Teater Metafisis

PROFIL TEATER METAFISIS SEJARAH Teater Metafisis, teater kampus yang bernaung di bawah Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang, didirikan sejak 1986 untuk mewadahi minat mahasiswa terhadap dunia teater, seni rupa, sastra, dan musik. “Metafisis” sendiri bermakna “melampaui hal-hal yang fisik”, hal ini dapat dimaklumi karena disiplin ilmu yang dipelajari di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora pada saat Teater Metafisis berdiri, adalah ilmu-ilmu yang berhubungan tafsir, hadits, aqidah, dan filsafat (meski sekarang ada 4 jurusan, yakni TH, AF, PA, TP). Nama kelompok teater memberikan nuansa dan pencitraan makna terhadap apa yang mereka sajikan kepada publik. Prinsip para pekerja Teater Metafisis sejak awal sebenarnya tidak terlalu berbeda dalam memandang aktivitas berteater, yaitu, mereka memandang teater sebagai tempat mengekspresikan kreativitas berkesenian, tidak terpaku pada satu style (aliran) berkesenian, serta tidak pernah melepaskan diri dari tujuan “...

META HARI INI

  NGEGAS #4: Ziarah Literatur - Menapak Lembah-Lembah Musyawarah Burung  Bersama M. Afifuddin Alfarisi, M.A      Teater Metafisis | Semarang, 20 April 2025. Gelaran keempat Ngegas: Ziarah Literatur - Menapak Lembah-lembah Musyawarah Burung Sastra yang diselenggarakan oleh Teater Metafisis menghadirkan ziarah literatur terhadap karya klasik sufi "Musyawarah Burung" karya Fariduddin Attar. Diskusi dipandu oleh M. Afifuddin Alfarisi, M.A, seorang peneliti filsafat, tasawuf, dan teknologi.      Dalam forum ini, M. Afifuddin menegaskan bahwa Musyawarah Burung dapat dibaca sebagai sastra profetik — karya sastra yang tidak hanya menyampaikan pesan estetis dan etis, tetapi juga menyuarakan dimensi spiritual dan transenden. Sastra ini menggerakkan kesadaran menuju visi kenabian: perubahan batin, pembebasan spiritual, dan penyadaran kolektif. Membedah Lewat Hermeneutik dan Semiotika      Pendekatan hermeneutik digunakan untuk menggali makna m...