Langsung ke konten utama

LPJ DAN PEMILIHAN LURAH PERIODE 2017


News, 24 Januari 2017__ 
Gedung E.7 fakultas Ushuluddin dan Humaniora, kini menjadi saksi bisu dalam sejarah teater metafisis. Yang mana bertepatan pada hari jum'at, 20 Januari 2017 ba'da maghrib, telah berlangsungnya acara LPJ periode 2016 dengan tema TELES KEBES dengan keseluruhan laporan diterima dan bersyarat dan di tutup dengan pemilihan lurah. Dan acara tersebut usai di Hari Senin 23 Januari 2017 (04.00 WIB).

Kemudian warga yang terpilih menjadi Lurah Teater Metafisis berikutnya, Yudi Warsito. Ia berasal dari Purbalingga, Dengan mengalahkan dua pesaing, Syarif Arifin dan Inggrit Frahike. Lanjut, serah mandat dari Lurah demisioner Umar Prasetyo serta di dampingi Lurah YazidMubarok (2015), Arif Hendarto (2011) Eko Puji Raharjo (2013) dan disaksikan seluruh warga yang hadir.

Yudi adalah warga yang pernah menjadi Bakal Calon di Pemilihan Ketua FOTKAS (Forum Teater Kampus Semarang) di Periode ini juga. Ia masuk di teater metafisis pada tahun 2013 sama seperti lurah demisioner.


Ia juga salah satu sosok yang dimata kaum hawa warga metafisis menjadi pria idaman, dengan face memukau menjadi daya tarik untuk mendapatkan dirinya. Lihat saja fotho dibawah ini.


SELAMAT DAN SELALU MENAMPILKAN KARYA LUAR BIASA DI PERIODE 2017 INI
...SELAMAT BUAT LURAH BARU...

SALAM BUDAYA,

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater "Koran"

karya: agung widodo SINOPSIS sanah seorang istri yang selingkuh dengan orang tua kaya raya yang bernama mbah raken. suaminya sudah tidak mengurusinya lagi. suatu saat ia dan mbah raken yang sedang pijit-pijitan di warungnya sanah tertangkap oleh kamera seorang wartawan yang sedang meliput berita tentang rencana penggusuran oleh satpol pp. dalam rangka acara promosi kota. fotonya dimuat di headline sebuah koran harian kota. akhirnya proses perselingkuhan sanah dan mbah raken terbongkar oleh sebuah foto di koran. PROLOG PEMENTASAN narator membacakan sinopsis dan pemeran dari belakang layar. sementara di panggung, sanah ngalamun sendirian. selang beberapa detik mbah raken datang. berbincang-bincang sebentar lalu mereka akrab dan terlihat mesra sampai akhirnya mereka berdua saling berdekatan dan sanah terlihat dipijit oleh mbah raken. kemudian datang seorang wartawan yang memotret warung sanah. wartawan keluar. di slide menampilkan rekaman mesin percetakan koran yang sedang dalam proses pe...

Profil Teater Metafisis

PROFIL TEATER METAFISIS SEJARAH Teater Metafisis, teater kampus yang bernaung di bawah Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang, didirikan sejak 1986 untuk mewadahi minat mahasiswa terhadap dunia teater, seni rupa, sastra, dan musik. “Metafisis” sendiri bermakna “melampaui hal-hal yang fisik”, hal ini dapat dimaklumi karena disiplin ilmu yang dipelajari di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora pada saat Teater Metafisis berdiri, adalah ilmu-ilmu yang berhubungan tafsir, hadits, aqidah, dan filsafat (meski sekarang ada 4 jurusan, yakni TH, AF, PA, TP). Nama kelompok teater memberikan nuansa dan pencitraan makna terhadap apa yang mereka sajikan kepada publik. Prinsip para pekerja Teater Metafisis sejak awal sebenarnya tidak terlalu berbeda dalam memandang aktivitas berteater, yaitu, mereka memandang teater sebagai tempat mengekspresikan kreativitas berkesenian, tidak terpaku pada satu style (aliran) berkesenian, serta tidak pernah melepaskan diri dari tujuan “...

META HARI INI

  NGEGAS #4: Ziarah Literatur - Menapak Lembah-Lembah Musyawarah Burung  Bersama M. Afifuddin Alfarisi, M.A      Teater Metafisis | Semarang, 20 April 2025. Gelaran keempat Ngegas: Ziarah Literatur - Menapak Lembah-lembah Musyawarah Burung Sastra yang diselenggarakan oleh Teater Metafisis menghadirkan ziarah literatur terhadap karya klasik sufi "Musyawarah Burung" karya Fariduddin Attar. Diskusi dipandu oleh M. Afifuddin Alfarisi, M.A, seorang peneliti filsafat, tasawuf, dan teknologi.      Dalam forum ini, M. Afifuddin menegaskan bahwa Musyawarah Burung dapat dibaca sebagai sastra profetik — karya sastra yang tidak hanya menyampaikan pesan estetis dan etis, tetapi juga menyuarakan dimensi spiritual dan transenden. Sastra ini menggerakkan kesadaran menuju visi kenabian: perubahan batin, pembebasan spiritual, dan penyadaran kolektif. Membedah Lewat Hermeneutik dan Semiotika      Pendekatan hermeneutik digunakan untuk menggali makna m...