“Nasib Butiran Hujan” Emenz b.a




“Nasib Butiran Hujan”

Emenz b.a






Butiran hujan menangis ketakutan

mereka jatuh berduyun-duyun dari langit
sedang mereka melihat di bawahnya hanya terdapat gedung2, halaman luas berlapis batako & aspal.

Butiran hujan menangis kesakitan

Mereka benar-benar tersungkur tak berdaya

Linglung tak segera bersua dengan lembut &  ramahnya tanah...

---

Butiran hujan kini sedikit lega

Setelah melalui perjalanan panjang,

Ditemukan juga gerongan kecil menuju dalamnya bumi.

Terus menuju kedalam dan mereka teringat bahwa ini akan terjadi kembali.

Perbedaanya: lebih beruntung atau lebih kejam.


Semarang, 29 februari 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater "Koran"

Zaman Edannya Serat Kalatidha

Profil Teater Metafisis