Langsung ke konten utama

Perform KCW dalam Dies Natalis UIN Walisongo

foto ini diambil ketika selesai memainkan instrumen Kalatidha
foto ini diambil ketika selesai memainkan instrumen Kalatidha

Semarang- Kidhung Candha Wasa (KCW) Teater Metafisis ikut menjadi bagian dalam acara pengukuhan gelar Doktor Honoris Causa, KH. Husein Muhammad dalam bidang "Tafsir Gender". Sedikit informasi, beliau merupakan seorang ulama yang memperjuangkan hak-hak seorang perempuan. Dalam sambutannya rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Muhibbin, mengatakan bahwa UIN memberikan gelar ini sebagai bentuk penghormatan atas ilmu yang beliau miliki.  Acara tersebut merupakan bagian dari rangkain acara Dies Natalis UIN Walisongo yang ke-49 pada selasa, (26/3/19) di Auditorium 2 kampus 3 UIN Walisongo Semarang.    

KCW tampil sebagai pengiring masuknya para doktor dan profesor menuju tempat sidang para anggota Senat UIN Walisongo. Dalam mengiringi mereka, kami diminta membawakan sebuah ilustrasi untuk mengiringi pembukaan pada persidangan tersebut, dan music yang kami pilih adalah instrumen Kalatidha. Dengan instrument tersebut kami berharap bisa membuat ilustrasi sesuai dengan yang diinginkan panitia dan juga bisa membawa suasana persidagan berjalan dengan khidmat.

Lagu selanjutnya yang dibawakan oleh KCW, yaitu Bismillah. Dalam membawaka lagu ini kami mengajak semua para hadirin untuk bersama-sama mengawali persidangan dengan bacaan Bismillah. Dengan lagu tersebut kami berharap apa yang sudah direncanakan berjalan dengan lancar. Amin
Kami, Kidung Candha Wasa Teater Metafisis meminta maaf apabila terdapat tutur kata atau perilaku yang kurang berkenan dalam menyajikan music yang kami bawakan.
Terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater "Koran"

karya: agung widodo SINOPSIS sanah seorang istri yang selingkuh dengan orang tua kaya raya yang bernama mbah raken. suaminya sudah tidak mengurusinya lagi. suatu saat ia dan mbah raken yang sedang pijit-pijitan di warungnya sanah tertangkap oleh kamera seorang wartawan yang sedang meliput berita tentang rencana penggusuran oleh satpol pp. dalam rangka acara promosi kota. fotonya dimuat di headline sebuah koran harian kota. akhirnya proses perselingkuhan sanah dan mbah raken terbongkar oleh sebuah foto di koran. PROLOG PEMENTASAN narator membacakan sinopsis dan pemeran dari belakang layar. sementara di panggung, sanah ngalamun sendirian. selang beberapa detik mbah raken datang. berbincang-bincang sebentar lalu mereka akrab dan terlihat mesra sampai akhirnya mereka berdua saling berdekatan dan sanah terlihat dipijit oleh mbah raken. kemudian datang seorang wartawan yang memotret warung sanah. wartawan keluar. di slide menampilkan rekaman mesin percetakan koran yang sedang dalam proses pe...

Teater Akar "Mayat-Mayat Cinta" Mampir di IAIN Walisongo

"Menurutlah Drupadi, karena kau sudah menjadi milik kami! Kau adalah pelayan kami sekarang. Suamimu Yudhistira telah mempertaruhkan dirimu di arena perjudian. Dan dia telah kalah...! Dialog diatas adalah penggalan dari dialog naskah Mayat-Mayat Cinta karya Agung Wijaya. Naskah tersebut, kemaren malam (24/04/13) telah di pentaskan oleh Teater Akar FKIP Univ. Panca Sakti Tegal di Auditorium 1 IAIN Walisongo Semarang bekerja sama dengan Teater Metafisis Fak. Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang. Pementasan ini disutradari oleh Aoenk Modjo dengan actor 13 orang dan dibantu sekitar 20 tim produksi. Acara ini dimulai pukul 19:30 wib. Dibuka dengan opening art “KINI” oleh Teater Metafisis. Sekitar 200 penonton hadir di acara tersebut. Tidak hanya dari kalangan Teater Semarang (Fotkas), malam itu Hadir pula actor senior mbah Thohir dari Surabaya. Bedurasi sekitar 60 menit, pementasan ini usai pukul 21:15 wib dan dilanjut dengan diskusi pementsan. Pementsan kali ini merupakan rangkai...

Profil Teater Metafisis

PROFIL TEATER METAFISIS SEJARAH Teater Metafisis, teater kampus yang bernaung di bawah Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang, didirikan sejak 1986 untuk mewadahi minat mahasiswa terhadap dunia teater, seni rupa, sastra, dan musik. “Metafisis” sendiri bermakna “melampaui hal-hal yang fisik”, hal ini dapat dimaklumi karena disiplin ilmu yang dipelajari di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora pada saat Teater Metafisis berdiri, adalah ilmu-ilmu yang berhubungan tafsir, hadits, aqidah, dan filsafat (meski sekarang ada 4 jurusan, yakni TH, AF, PA, TP). Nama kelompok teater memberikan nuansa dan pencitraan makna terhadap apa yang mereka sajikan kepada publik. Prinsip para pekerja Teater Metafisis sejak awal sebenarnya tidak terlalu berbeda dalam memandang aktivitas berteater, yaitu, mereka memandang teater sebagai tempat mengekspresikan kreativitas berkesenian, tidak terpaku pada satu style (aliran) berkesenian, serta tidak pernah melepaskan diri dari tujuan “...