Studi Pentas; Teater Getar Garap Pelecehan

Pampflet Pementasan Pelecehan
Senin (25/3/2013) malam, Teater Getar Stain Salatiga berhasil mementaskan pertunjukkan dengan naskah "pelecehan" di audit Stain Salatiga.

Pementasan ini disutradari oleh Eko Nugroho, biasa dipanggil Mas Kodok. Pentas ini merupakan Studi Pentas (baca: pentas awal untuk crew baru teater Getar) yang ke tiga.

Dengan konsep yang sederhana, pementasan ini tak sepi dari kritik sosial, dari korupsi, mengadu domba, sampai pada trik-trik politik praktis. Dari sudut estetika, pertunjukkan ini sangat apik, seni dramaturgi dibalut dengan tari dan musik menambah keindahan panggung.

Acara ini dimulai pada jam 20.00 wib di lanjut dengan diskusi melingkar, Eko selaku sutradara mengawali sesi diskusi menyampaikan, "pementasan ini merupakan studi pentas ke-3, caya membawa konsep suryalis dengan menghadirkan simbol-simbol, kostum hitam putih menggambarkan manusia, perlu kita sadari bahwa manusia pasti ada kejelekan dan keburukan" tuturnya.

Sekitar 250 penonton, hadir memenuhi gedung pertunjukkan bahkan hingga akhir acara, antusias penonton tidak surut, salah satu penikmat teater dari solo menyatakan, "selamat buat Teater Getar, Getar mendapatkan aktor-aktor handal dan berkualitas, karna pementasan ini adalah studi pentas, namanya studi kita harus belajar dari pementasan malam ini. Selain dari segi estetika, perlu di ingat bahwa pementasan teater harus mengedepankan Logika, Etika, baru estetika"

Sesi Latihan menjelang pementasan pelecehan
Tidak hanya dari pegiat teater salatiga, acara ini juga dihadiri pegiat teater dari solo (teater ruang, teater jejak), dari semarang (Teater Beta, Teater Asa, Teater Metafisis, Teater Wadas, dan Teater Esa).

Selamat buat crew baru teater Getar, ini adalah permulaan, sebagus apapun hari ini, kalau tidak ada kontinuitas berteater sama aja bohong dan membuang waktu, selamat berkarya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater "Koran"

Khalil Gibran